.....!!!!

.....!!!!

Jumat, 15 Mei 2015

sifat kimia dan fisika


1. Kelarutan
Kebanyakan klorida larut dalam air, seperti Merkurium ( I ) Klorida, (Hg2Cl2), Perak Klorida, ( AgCl), Timbel Klorida, (PbCl2) yang ini larut sangat sedikit dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air mendidih, sedangkan tembaga ( I ) klorida, (CuCl), bismut oksiklorida, (BiOCl), stibium oksiklorida, (SbOCl), dan Merkurium ( II ) oksiklorida, (Hg2OCl2), tak larut dalam air. Untuk mempelajari reaksi-reaksi ini, pakailah larutan natrium klorida, NaCl, 0,1M.
Read more ...

Kamis, 14 Mei 2015

PENGETAHUAN BAHAN KIMIA


NO.
SIFAT-SIFAT BAHAN KIMIA
CONTOH BAHAN KIMIA

1.
BERBAU KHAS
Beberapa zat yang mempunyai bau khas antara                    lain:
  • Asam Asetat;
  • Alkohol, misalnya : Etanol ; C2 H5OH
  • Karbon tetraklorida;
  • Kloroform;
  • Eter, misalnya : Dimetil eter;
  • Amonia ;

2.
MUDAH TERBAKAR
Zat-zat kimia yang muah terbakar antara lain:                                  
  • Asetaldehid (Etanal);
  • Aseton;
  • Benzena;
  • Etanol; C2 H5OH
  • Eter, misalnya : Dimetil eter;
  • Etil klorida;
  • Fosfor;
  • Karbon disulfida;
  • Metanol;
  • Natrium; Na

3.
BERACUN
Ada beberapa zat kimia yang bersifat racun keras, sehingga penyimpanan dan pemakaiannya harus mendapat perhatian khusus. Penyimpanan zat-zat ini harus di luar jangkauan siswa ( dalam lemari terkunci ). Zat-zat kimia yang bersifat racun keras antara lain:
  • Arsen trioksida;
  • Asam oksalat; H2C2O4 . 2 H2O
  • Kalium sianida; KCN
  • Kabon disulfida;
  • Kolkhisin;
  • Raksa; Hg
  • Raksa (I) nitrat;
  • Raksa (II) nitrat;
  • Raksa (I) klorida; HgCl

4.
SENSITIF TERHADAP CAHAYA
Zat-zat kimia tertentu bila terkena cahaya mudah terurai, sehingga penyimpanannya dilakukan dalam botol yang berwarna coklat atau biru-ungu.Beberapa zat kimia yang sensitif terhadap cahaya antara lain:
  • Perak nitrat; ( Harus disimpan dalam botol yang berwarna coklat).
  • Hidrogen peroksida; (Disimpan dalam botol coklat dan ruangan yang lembab / sejuk ).






5.
KOROSIF
Ada zat-zat kimia yang mempunyai sifat Korosif , yaitu dapat merusak kulit, ubin, kayu, keramik, kertas, dll. Sehingga pengambilan zat ini atau membuat larutannya harus berhati-hati.Beberapa zat kimia yang bersifat korosif antara lain:
  • Asam asetat;
  • Asam Klorida;
  • Asam nitrat;
  • Asam sulfat;
  • Asam sitrat;
  • Fenol;
  • Kalium hidroksida;
  • Natrium hidroksida;
  • Amonium hidroksida;




6.
MUDAH BEREAKSI DENGAN UDARA
Beberapa azat tertentu harus disimpan secara khusus.
  • Natrium, yang mudah teroksidasi oleh udara dan mudah bereaksi dengan air disimpan dalam botol yang berisi minyak tanah.
  • Fosfor, yang mudah terbakar di udara disimpan dalam botol yang berisi air.
  • Bubuk Besi dan . 6 yang mudah teroksidasi oleh udara disimpan dalam botol yang tertutup rapat.
  • Air Kapur dan Air Barit yang mudah bereaksi dengan gas dari udara tidak dapat disimpan lama dan biasanya dibuat baru bila diperlukan.






7.
HIGROSKOPIK
Ada zat-zat kimia yang mempunyai sifat Higroskopis , yaitu         
  • Aluminium klorida;
  • Asam sulfat;
  • Bismut (III) klorida;
  • Bismut (III) nitrat;
  • Kadmium sulfat; . 2 2/3
  • Kalium sianida; KCN
  • Kalsium klorida;
  • Kobal (II) klorida; . 6
  • Krom (III) klorida ; . 6
  • Magnesium klorida ; . 6
  • Natrium hidroksida; NaOH


Read more ...

Rabu, 13 Mei 2015

BAKTERI GRAM POSITIF DAN BAKTERI GRAM NEGATIF


BAKTERI GRAM-POSITIF
Adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenisbakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan strukturdinding sel bakteri.
 

BAKTERI GRAM POSITIF
Berdasarkan klasifikasi phyla bakteri yang asli, bakteri gram positif termasuk dalam filum Firmicutes. Didalamnya terdapat kelompok- kelompok bakteri yang sudah banyak dikenal, yaitu :
·         Staphylococcus
·         Streptococcus
·         Enterococcus
·         Bacillus
·         Corynebacterium
·         Nocardia
·         Clostridium
·         Actinobacteria
·         Listeria
BAKTERIGRAM-NEGATIF

Adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warnametil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif  akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna  penimbal ( counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipebakteri ini berdasarkan perbedaan struktur  dinding sel mereka.

 BAKTERI GRAM NEGATIF

Bakteri gram negatif termasuk dalam divisi Gracillicutes. Proteobacteria  adalah grup mayor dalam kelompok bakteri gram negatif.Jenis-jenisnya yaitu :

·         Enterobacteriaceae;
          Escherichia Coli
          Salmonella
          Sigella
·         Pseudomonas
·         Moraxella
·         Helicobacter
·         Stenotrophomonas
·         Bdellovibrio
·         Bakteri asam asetat
·        
 Legionella
·         Alpha-proteobacteria  Wolbachia
·         Cyanobacteria
·         Spirochaeta
·         green sulfur & green non-sulfur bacteria
.


Gambar : Perbedeaan Warna Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif


Karakteristik bakteri gram positif :
  • Memiliki cytoplasmic lipid membrane
  • Memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal
  • Terdapat asam teichoic dan lipoid yang membentuk lapisan asam lipoteichoic yang berguna untuk chelating agen dan untuk adhesi tipe tertentu.
  • Beberapa spesies memiliki kapsul polisakarida
  • Beberapa spesies memiliki flagellum
  • Jika terdapat akan diperkuat oleh 2 cincin, berbeda dengan bakteri gram negative yang flagellumnya diperkuat oleh 4 cincin.

Karakteristik bakteri gram negative :
  • Memiliki Cytoplasmic membrane
  • Lapisan peptidoglikan tipis
  • Memiliki membran tambahan diluar lapisan peptidoglikan yang dipisahakan oleh spasium periplasmik.
  • Membran luar terdiri atas Lipopolisakarida (LPS) yang tersusun oleh lipid A, inti polisakarida, antigen O
  • Terdapat porin di membran luar sebagai pori-pori untuk molekul tertentu.
  • Memiliki S-layer (Surface layer) yang melekat langsung pada membran luar.
  • Jika memiliki flagella, maka akan disokong oleh 4 buah cincin.
  • Tidak memiliki asam teichoic ataupun asam lipoteichoic.
  • Lipoprotein merekat pada polisakarida.
  • Kebanyakan tidak mengalami sporulasi.









Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif dan bakteri gram negative adalah sebagai berikut :

Pembeda
Bakteri gram positif
Bakteri gram negatif
Dinding sel :
      Lapisan peptidoglikan
      Kadar lipid

lebih tebal
1-4 %

lebih tipis
11-22%
Resistensi terhadap alkali (1% KOH)
tidak larut
larut
Kepekaan terhadap Iodium
lebih peka
kurang peka
Toksin yang dibentuk
eksotoksin
endotoksin
Resistensi terhadap tellurit
lebih tahan
lebih peka
Sifat tahan asam
ada yang tahan asam
tidak ada yang tahan asam
kepekaan terhadap penisilin
lebih peka
kurang peka
kepekaan terhadap streptomisin
tidak peka
peka


















Read more ...

Jumat, 18 Juli 2014

Kreatinin Darah (Serum)

Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin.

Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot.


Prosedur

Jenis sampel untuk uji kreatinin darah adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5 ml sampel darah vena dalam tabung bertutup merah (plain tube) atau tabung bertutup hijau (heparin). Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasma-nya. Catat jenis obat yang dikonsumsi oleh penderita yang dapt meningkatkan kadar kreatinin serum. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman, namun sebaiknya pada malam sebelum uji dilakukan, penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.

Kadar kreatinin diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer, fotometer atau analyzer kimiawi.


Nilai Rujukan

DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. (Wanita sedikit lebih rendah karena massa otot yang lebih rendah daripada pria).

ANAK : Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6 tahun): 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl. Kadar agak meningkat seiring dengan bertambahnya usia, akibat pertambahan massa otot.

LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang akibat penurunan massa otot dan penurunan produksi kreatinin.


Masalah Klinis

Kreatinin darah meningkat jika fungsi ginjal menurun. Oleh karena itu kreatinin dianggap lebih sensitif dan merupakan indikator khusus pada penyakit ginjal dibandingkan uji dengan kadar
 nitrogen urea darah (BUN). Sedikit peningkatan kadar BUN dapat menandakan terjadinya hipovolemia (kekurangan volume cairan); namun kadar kreatinin sebesar 2,5 mg/dl dapat menjadi indikasi kerusakan ginjal. Kreatinin serum sangat berguna untuk mengevaluasi fungsi glomerulus.

Keadaan yang berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin adalah : gagal ginjal akut dan kronis, nekrosis tubular akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, pielonefritis, eklampsia, pre-eklampsia, hipertensi esensial, dehidrasi, penurunan aliran darah ke ginjal (syok berkepanjangan, gagal jantung kongestif), rhabdomiolisis, lupus nefritis, kanker (usus, kandung kemih, testis, uterus, prostat), leukemia, penyakit Hodgkin, diet tinggi protein (mis. daging sapi [kadar tinggi], unggas, dan ikan [efek minimal]).

Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kreatinin adalah : Amfoterisin B, sefalosporin (sefazolin, sefalotin), aminoglikosid (gentamisin), kanamisin, metisilin, simetidin, asam askorbat, obat kemoterapi sisplatin, trimetoprim, barbiturat, litium karbonat, mitramisin, metildopa, triamteren.

Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada : distrofi otot (tahap akhir), myasthenia gravis.

Untuk menilai fungsi ginjal, permintaan pemeriksaan kreatinin dan BUN hampir selalu disatukan (dengan darah yang sama). Kadar kreatinin dan BUN sering diperbandingkan. Rasio BUN/kreatinin biasanya berada pada kisaran 12-20. Jika kadar BUN meningkat dan kreatinin serum tetap normal, kemungkinan terjadi uremia non-renal (prarenal); dan jika keduanya meningkat, dicurigai terjadi kerusakan ginjal (peningkatan BUN lebih pesat daripada kreatinin). Pada dialisis atau transplantasi ginjal yang berhasil, urea turun lebih cepat daripada kreatinin. Pada gangguan ginjal jangka panjang yang parah, kadar urea terus meningkat, sedangkan kadar kreatinin cenderung mendatar, mungkin akibat akskresi melalui saluran cerna.

Rasio BUN/kreatinin rendah (<12)>20) dengan kreatinin normal dijumpai pada uremia prarenal, diet tinggi protein, perdarahan saluran cerna, keadaan katabolik. Rasio BUN/kreatinin tinggi (>20) dengan kreatinin tinggi dijumpai pada azotemia prarenal dengan penyakit ginjal, gagal ginjal, azotemia pascarenal.


Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
  • Obat tertentu (lihat pengaruh obat) yang dapat meningkatkan kadar kreatinin serum.
  • Kehamilan
  • Aktivitas fisik yang berlebihan
  • Konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat mempengaruhi temuan laboratorium.


Read more ...