Asam urat (uric acid) adalah
produk akhir metabolisme purin (adenine dan guanine) yang merupakan konstituen
asam nukleat. Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh
enzim xantin oksidase. Asam urat diangkut
ke ginjal oleh darah untuk difiltrasi, direabsorbsi sebagain, dan dieksresi
sebagian sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin. Peningkatan kadar asam
urat dalam urin dan serum (hiperuresemia) bergantung kepada fungsi ginjal,
kecepatan metabolisme purin, dan asupan diet makanan yang mengandung purin.
Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urin yang
bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing batu; oleh sebab itu
fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalis diperlukan bila
terjadi hiperuresemia. Masalah yang banyak terjadi berkaitan dengan
hiperuresemia adalah gout. Kadar asam urat
sering berubah dari hari ke hari sehingga pemeriksaan kadar asam urat perlu
diulang kembali setelah beberapa hari atau beberapa minggu.
Masalah Klinis
Kadar asam urat meningkat dijumpai pada : gout, leukemia (limfositik,
mielositik, monositik), kanker metastatik, mieloma multipel, eklampsia berat,
alkoholisme, hiperlipoproteinemia, diabetes mellitus (berat), gagal ginjal,
glomerulonefritis, gagal jantung kongestif, anemia hemolitik, limfoma,
polisitemia, stress, keracunan timbale, pajanan sinar-X (berlebih), latihan
fisik berlebihan, diet penurunan berat badan-tinggi protein.
Obat-obatan yang berpengaruh pada peningkatan kadar asam urat adalah : diuretik
(tiazid, furosemid, asetazolamid), levodopa, metildopa, asam askorbat,
6-merkaptopurin, fenotiazin, salisilat (penggunaan dalam jangka waktu lama),
teofilin.
Pada gout, peningkatan produksi asam urat dipengaruhi oleh mekanisme idiopatik
atau belum diketahui, tetapi biasanya karena peningkatan sintesis asam urat
endogen sebagai cacat metabolik bawaan. Pada gout, pangkalan asam urat dalam
tubuh bisa lebih dari 10 kali normal, dan natrium urat dideposit di dalam
jaringan lunak, terutama sendi, sebagai tofi. Adanya pengkristalan ura
menyebabkan sendi membengkak, meradang, dan nyeri. Alopurinol digunakan dalam
pengobatan gout yang bekerja sebagai penghambat xantin oksidase.
Pada leukemia atau keganasan lain, peningkatan produksi secara bermakna
disebabkan oleh penguraian asam nukleat apabila terjadi lisis sel-sel tumor
akibat nekrosis atau kemoterapi. Peningkatan kadar urat karena peningkatan
lisis sel juga dapat dijumpai pada polisitemia, anemia pernisiosa, dan
kadang-kadang pada psoriasis. Pengobatan dengan hormon adrenokortikotrofik atau
kortikosteroid, yang kerjanya katabolik protein mempercepat pemecahan inti sel
atau dengan obat-obatan sitotoksika, menyebabkan peningkatan urat plasma.
Pada kegagalan glomerulus ginjal atau bila ada obstruksi aliran keluar urin,
asam urat serta ureum dan kreatinin terakumulasi. Asam urat tinggi yang dapat
terjadi pada eklampsia tanpa azotemia atau uremia disebabkan oleh lesi ginjal
atau perubahan metabolisme asam urat. Asidosis ketotik dan laktat bisa
meningkatkan asam urat dengan mengurangi sekresi tubulus ginjal, seperti yang
terjadi dengan diuretik tiazid dan furosemid, dan aspirin dosis rendah.
Penurunan kadar asam urat dapat dijumpai pada : penyakit Wilson, asidosis
tubulus ginjal proksimal, anemia defisiensi asam folat, luka bakar, kehamilan.
Pengaruh obat : alopurinol, azatioprin, koumadin, probenesid, sulfinpirazon.
Prosedur
Jenis spesimen yang diperlukan adalah serum atu plasma heparin. Diambil 3-5 ml
darah vena dimasukkan ke dalam tabung bertutup merah atau tabung bertutup hijau
(heparin) kemudian disentrifus; cegah terjadinya hemolisis. Serum atau plasma
heparin dipisahkan. Kadar asam urat diukur dengan metode kolorimetri
menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi.
Sebelum pengambilan sampel darah, pasien diminta puasa 8-10 jam. Tidak ada
pembatasan asupan makanan atau cairan; namun pada banyak kasus, asupan makanan
tinggi purin (mis. daging, jerohan, sarden, otak, roti manis, dsb) perlu
ditunda minimal selama 24 jam sebelum uji dilakukan; demikian pula dengan obat-obatan
yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium. Jika terpaksa harus minum obat,
catat jenis obat yang dikonsumsi.
Nilai Rujukan
DEWASA : Laki-laki : 3.5-7.0 mg/dl. Perempuan : 2.5-6.0 mg/dl. Kadar panik: >12mg/dl.
ANAK : 2.5-5.5 mg/dl
LANSIA : 3.5-8.5 MG/DL
Catatan : nilai normal dapat bervariasi di setiap
laboratorium.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium :
- Sampel serum/plasma hemolisis,
- Stress dan puasa berlebih dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat serum,
- Diet tinggi purin, Pengaruh obat (lihat pengaruh
obat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar